Ma’ruf Amin Bicara Tol Langit, Mengkhayal?

oleh -921 views
Gambar: Ilustrasi Proyek Palapa Ring

Pemerintah menggagas Palapa Ring yang merupakan sambungan jaringan kabel optik sepanjang lebih dari 22.000 km di darat maupun di dasar laut yang menghubungkan titik-titik blank-spot ini.

Sehingga 57 kota dan wilayah terisolir seperti Ranai di Natuna, Sangihe di ujung utara Sulawesi, Rai Juha di Laut Sabu, Alor, Wetar, Saumlaki, Tual, Timika, Nabire, serta puluhan kota lain di Indonesia Timur tersambungkan jaringan kabel optik ini.

Baca juga: Bila Terpilih, Sandiaga Uno Akan Bangun 2 Juta Lapangan Kerja

Siapa yang mendanai proyek ini?

Proyek ini didanai menggunakan skema kerja sama antara pemerintah-swasta (private public partnership). Dan proyek ini akan sepenuhnya rampung pada Juli 2019. Pada Agustus 2019 nanti, 74 tahun setelah Indonesia merdeka, Jokowi berencana memproklamasikan ‘Indonesia Merdeka Internet’ yang menandai tersambungnya seluruh wilayah di Indonesia dalam jaringan internet jalur cepat (broadband).

Sekali lagi kita kembali menunaikan janji Patih Gajahmada yang konon pernah menyatukan nusantara, kali ini dengan jaringan kabel optik. (*)

Penulis: Osman Farid

Editor: Muweil

Proyek Palapa Ring

Gambar: Ilustrasi Proyek Palapa Ring

Pemerintah menggagas Palapa Ring yang merupakan sambungan jaringan kabel optik sepanjang lebih dari 22.000 km di darat maupun di dasar laut yang menghubungkan titik-titik blank-spot ini.

Sehingga 57 kota dan wilayah terisolir seperti Ranai di Natuna, Sangihe di ujung utara Sulawesi, Rai Juha di Laut Sabu, Alor, Wetar, Saumlaki, Tual, Timika, Nabire, serta puluhan kota lain di Indonesia Timur tersambungkan jaringan kabel optik ini.

Baca juga: Bila Terpilih, Sandiaga Uno Akan Bangun 2 Juta Lapangan Kerja

Siapa yang mendanai proyek ini?

Proyek ini didanai menggunakan skema kerja sama antara pemerintah-swasta (private public partnership). Dan proyek ini akan sepenuhnya rampung pada Juli 2019. Pada Agustus 2019 nanti, 74 tahun setelah Indonesia merdeka, Jokowi berencana memproklamasikan ‘Indonesia Merdeka Internet’ yang menandai tersambungnya seluruh wilayah di Indonesia dalam jaringan internet jalur cepat (broadband).

Sekali lagi kita kembali menunaikan janji Patih Gajahmada yang konon pernah menyatukan nusantara, kali ini dengan jaringan kabel optik. (*)

Penulis: Osman Farid

Editor: Muweil

Bayangan Tol Langit versi siapa?

Apakah kemudian di atas langit ada jalan raya yang melintang tinggi kesana-kemari, seperti dulu orang membayangkan tol laut? Tentu saja bukan.

Yang dimaksud istilah tol langit yang sering diungkap Jokowi dan Ma’ruf Amin adalah sinyal layanan internet di langit yang bebas hambatan yang dapat dinikmati oleh rakyat Indonesia.

Karena selama ini jaringan internet di negeri ini masih terbatas sehingga tidak semua orang dapat mengaksesnya. Hingga kini, wilayah terpencil seperti kota-kota di titik terluar Indonesia yang jarang penduduk masih ‘fakir sinyal’, bahkan tidak mendapatkan sinyal sama sekali (blank-spot).

Baca juga: Debat Cawapres, Ma’ruf Cegah Stunting Sejak Sebelum Nikah

Proyek Palapa Ring

Gambar: Ilustrasi Proyek Palapa Ring

Pemerintah menggagas Palapa Ring yang merupakan sambungan jaringan kabel optik sepanjang lebih dari 22.000 km di darat maupun di dasar laut yang menghubungkan titik-titik blank-spot ini.

Sehingga 57 kota dan wilayah terisolir seperti Ranai di Natuna, Sangihe di ujung utara Sulawesi, Rai Juha di Laut Sabu, Alor, Wetar, Saumlaki, Tual, Timika, Nabire, serta puluhan kota lain di Indonesia Timur tersambungkan jaringan kabel optik ini.

Baca juga: Bila Terpilih, Sandiaga Uno Akan Bangun 2 Juta Lapangan Kerja

Siapa yang mendanai proyek ini?

Proyek ini didanai menggunakan skema kerja sama antara pemerintah-swasta (private public partnership). Dan proyek ini akan sepenuhnya rampung pada Juli 2019. Pada Agustus 2019 nanti, 74 tahun setelah Indonesia merdeka, Jokowi berencana memproklamasikan ‘Indonesia Merdeka Internet’ yang menandai tersambungnya seluruh wilayah di Indonesia dalam jaringan internet jalur cepat (broadband).

Sekali lagi kita kembali menunaikan janji Patih Gajahmada yang konon pernah menyatukan nusantara, kali ini dengan jaringan kabel optik. (*)

Penulis: Osman Farid

Editor: Muweil

Apa istilah tol langit itu?

Bayangan Tol Langit versi siapa?

Apakah kemudian di atas langit ada jalan raya yang melintang tinggi kesana-kemari, seperti dulu orang membayangkan tol laut? Tentu saja bukan.

Yang dimaksud istilah tol langit yang sering diungkap Jokowi dan Ma’ruf Amin adalah sinyal layanan internet di langit yang bebas hambatan yang dapat dinikmati oleh rakyat Indonesia.

Karena selama ini jaringan internet di negeri ini masih terbatas sehingga tidak semua orang dapat mengaksesnya. Hingga kini, wilayah terpencil seperti kota-kota di titik terluar Indonesia yang jarang penduduk masih ‘fakir sinyal’, bahkan tidak mendapatkan sinyal sama sekali (blank-spot).

Baca juga: Debat Cawapres, Ma’ruf Cegah Stunting Sejak Sebelum Nikah

Proyek Palapa Ring

Gambar: Ilustrasi Proyek Palapa Ring

Pemerintah menggagas Palapa Ring yang merupakan sambungan jaringan kabel optik sepanjang lebih dari 22.000 km di darat maupun di dasar laut yang menghubungkan titik-titik blank-spot ini.

Sehingga 57 kota dan wilayah terisolir seperti Ranai di Natuna, Sangihe di ujung utara Sulawesi, Rai Juha di Laut Sabu, Alor, Wetar, Saumlaki, Tual, Timika, Nabire, serta puluhan kota lain di Indonesia Timur tersambungkan jaringan kabel optik ini.

Baca juga: Bila Terpilih, Sandiaga Uno Akan Bangun 2 Juta Lapangan Kerja

Siapa yang mendanai proyek ini?

Proyek ini didanai menggunakan skema kerja sama antara pemerintah-swasta (private public partnership). Dan proyek ini akan sepenuhnya rampung pada Juli 2019. Pada Agustus 2019 nanti, 74 tahun setelah Indonesia merdeka, Jokowi berencana memproklamasikan ‘Indonesia Merdeka Internet’ yang menandai tersambungnya seluruh wilayah di Indonesia dalam jaringan internet jalur cepat (broadband).

Sekali lagi kita kembali menunaikan janji Patih Gajahmada yang konon pernah menyatukan nusantara, kali ini dengan jaringan kabel optik. (*)

Penulis: Osman Farid

Editor: Muweil

NSNow | Bicara tol langit yang sering diungkap Ma’ruf Amin dalam debat
cawapres 2019 semalam (red: Senin, 17/03/19) mungkin terkesan mengkhayal. Namun kalau anda baca tulisan berikut, pasti akan berubah pikiran dan percaya.

Jadi kalau dalam debat capres-cawapres 2014 Jokowi-Jusuf kalla mengusung istilah tol laut dan darat, sekarang pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin mengusung istilah tol langit. Apa maksudnya? Silahkan dibaca terus!

Apa istilah tol langit itu?

Bayangan Tol Langit versi siapa?

Apakah kemudian di atas langit ada jalan raya yang melintang tinggi kesana-kemari, seperti dulu orang membayangkan tol laut? Tentu saja bukan.

Yang dimaksud istilah tol langit yang sering diungkap Jokowi dan Ma’ruf Amin adalah sinyal layanan internet di langit yang bebas hambatan yang dapat dinikmati oleh rakyat Indonesia.

Karena selama ini jaringan internet di negeri ini masih terbatas sehingga tidak semua orang dapat mengaksesnya. Hingga kini, wilayah terpencil seperti kota-kota di titik terluar Indonesia yang jarang penduduk masih ‘fakir sinyal’, bahkan tidak mendapatkan sinyal sama sekali (blank-spot).

Baca juga: Debat Cawapres, Ma’ruf Cegah Stunting Sejak Sebelum Nikah

Proyek Palapa Ring

Gambar: Ilustrasi Proyek Palapa Ring

Pemerintah menggagas Palapa Ring yang merupakan sambungan jaringan kabel optik sepanjang lebih dari 22.000 km di darat maupun di dasar laut yang menghubungkan titik-titik blank-spot ini.

Sehingga 57 kota dan wilayah terisolir seperti Ranai di Natuna, Sangihe di ujung utara Sulawesi, Rai Juha di Laut Sabu, Alor, Wetar, Saumlaki, Tual, Timika, Nabire, serta puluhan kota lain di Indonesia Timur tersambungkan jaringan kabel optik ini.

Baca juga: Bila Terpilih, Sandiaga Uno Akan Bangun 2 Juta Lapangan Kerja

Siapa yang mendanai proyek ini?

Proyek ini didanai menggunakan skema kerja sama antara pemerintah-swasta (private public partnership). Dan proyek ini akan sepenuhnya rampung pada Juli 2019. Pada Agustus 2019 nanti, 74 tahun setelah Indonesia merdeka, Jokowi berencana memproklamasikan ‘Indonesia Merdeka Internet’ yang menandai tersambungnya seluruh wilayah di Indonesia dalam jaringan internet jalur cepat (broadband).

Sekali lagi kita kembali menunaikan janji Patih Gajahmada yang konon pernah menyatukan nusantara, kali ini dengan jaringan kabel optik. (*)

Penulis: Osman Farid

Editor: Muweil