Hati-Hati Hoax 5000 Santri Buntet Ikut People Power

oleh -797 views

Cirebon – Kabar 5000 santri Buntnet Cirebon Jawa Barat ikut aksi people power pada 22 Mei 2019 di Jakarta adalah hoax atau bohong. Pengasuh Pesantren Buntet KH Adib Rofiuddin memastikan kalau informasi yang nyebar di group WA terkait keberangkatan 5000 santri untuk ikut aksi “people power” adalah tidak benar aleas hoax.

“Saya tegaskan mengenai informasi yang beredar di group WA dan lainnya tentang 5.000 santri Buntet ke Jakarta adalah fitnah,” tutur KH Adib di Cirebon, Senin (20/5/2019).

Lebih lanjut Pengasuh Pesantren Buntet juga menjelaskan kalau pihak pesantren sama sekali tidak megerahkan para santrinya untuk berangkat ke Jakarta. Bukan hanya itu, acara reuni 212 saja, Pondok Buntet Pesantren secara keras melarang santri-santri dan alumninya untuk ikut-ikutan.

“ Jangankan sekarang ini ‘people power’,  yang jelas akan mengganggu perjalanan demokrasi bangsa Indonesia, untuk hadir di saat reuni 212 saja kami larang, “ tuturnya. Beliau juga bertutur kalau saat sekarang para santrinya masih beraktivitas ngaji Ramadhan dan baru akan usai sekitar tanggal 17 Ramadhan nanti.

Karenaya dia menegaskan manakala ada pemberitaan terkait ikut sertanya santri Pondok Buntet Pesantren dipastikan itu tidak benar. “Santri masih ‘ngaji pasaran’ (pengajian di bulan Ramadhan) dan paling cepat tanggal 23 Mei baru selesai,” ujarnya.

Adib meminta kepada masyarakat untuk tidak terprovokasi, terhadap ajakan-ajakan elite politik yang bisa membuat kegaduhan di masyarakat. Terkait dengan hasil Pemilu serentak, Adib meminta masyarakat untuk menunggu keputusan KPU pada 22 Mei nanti. Dan ia juga meminta kepada seluruh masyarakat untuk menerima apapun hasil keputusannya.

“Yang kalah harus legawa dan yang menang jangan jumawa. Mari kembali bergandengan tangan, untuk membangun Indonesia untuk menjadi negara yang aman dan tentram,” ucapnya.

Baca juga: Mbah Moen: Penuntut Keadilan Tanpa Pengadilan Atas Putusan KPU Adalah Golongan khowarij

Ketua Tim Media Pondok Buntet Pesantren Mubarok Hasanuddin mengatakan, mengenai informasi adanya pengerahan santri Buntet ke Jakarta, ia dapatkan dari salah satu alumni di Jakarta.

Informasi tersebut didapatkan dari salah satu WA group kelompok masyarakat di Jakarta dalam informasi yang disebarkan, disebutkan bahwa 5 000 santri Buntet ke Jakarta dengan ditambahi foto kerumunan massa berpeci.

“Sehingga alumni yang mendapatkan informasi itu, langsung melaporkan ke kami,” ungkapnya. Mubarok mengaku sudah menelusuri pihak yang menyebarkan informasi bohong tersebut, dari hasil penelusurannya, pelaku mengaku mendapatkan informasi tersebut dari rekannya dan hanya ikut membagikan saja.(antara)